: .alert { background: #DDE4FF; text-align: left; padding: 10px 10px 10px 10px; border-top: 2px solid #848484;border-bottom: 2px solid #848484;border-left: 2px solid #848484;border-right: 2px solid #848484;}

Kamis, 26 Februari 2009

Meningkatkan Mutu Belajar dan Membuatnya Lebih Mengasyikkan

"Burung terbang, ikan berenang, manusia berpikir dan belajar." Ini kutipan dari kata2 John Holt, seorang penulis dan pendidik, yang ku baca di sebuah majalah. Manusia memang dilahirkan untuk belajar. Hasrat kita utk belajar sudah sangat kuat sejak kita masih kecil. Seorang bayi akan menekuk, memukul, mengguncang, dan memecahkan benda2, biasanya dengan girang, dalam upaya mereka untuk memahami dan merasakan lingkungan mereka. Sewaktu beranjak balita, mereka sering memberondongi orang tua dengan pertanyaan2 yang kadang2 bikin geli. Tapi, giliran sudah remaja, banyak yang kehilangan semangat belajar itu, dan malah merasa tertekan jika disuruh belajar. Berikut beberapa cara utk mengatasi hal tersebut.


1. Perlihatkan minat. Jika kita menyukai sesuatu, kita akan lebih mudah mempelajarinya. Penelitian menunjukkan bahwa apabila anak2 belajar karena mereka menikmatinya, mereka akan belajar lebih mendalam, lebih bermakna, dan lebih bertahan lama. Mereka juga akan lebih giat, lebih kreatif, dan lebih bersemangat untuk melakukan tugas yang menantang. Pada para remaja, halnya juga sama.

2. Hubungkan dengan Kehidupan. Penulis dan pendidik Richard L. Weaver menulis, "Apabila ada keterkaitan langsung antara apa yang dipelajari dengan pengalaman anda, itu bagaikan pijaran listrik yang menyalakan bohlam pengertian."
3. Berupayalah Memahami. Apabila seseorang berupaya memahami sesuatu, mereka merangsang kesanggupan berpikir maupun ingatan mereka. Penghafalan itu bagus, tetapi tidak dapat menggantikan pemahaman.
4. Berkonsentrasilah. Konsentrasi adalah inti belajar. Konsentrasi begitu penting sehingga disebut syarat mutlak kecerdasan dan dianggap sama dengan kecerdasan itu sendiri. Konsentrasi dapat dipelajari. Caranya ialah dengan memulai periode belajar yang singkat dan secara bertahap memperpanjangnya.
5. Ungkapkan dengan kata2 sendiri. Siswa yang tercakap adalah siswa yang terfasih menggunakan kata2 sendiri. Caranya ialah menguraikan informasi menjadi potongan2 yang lebih kecil yang lebih mudah diingat. Pencatat yang baik memanfaatkan prinsip ini dengan tidak mencatat kata per kata.
6. Kaitkan. Dalam The Brain Book, Peter Russel menyamakan memori dengan kait2 yang menggantung pada memori2 sebelumnya. Singkatnya, kesanggupan mengingat bertambah apabila kita dengan jelas mengaitkan hal2 baru dengan apa yang telah kita ketahui. Semakin banyak yang dikaitkan, semakin bagus kesanggupan mengingat kita.
7. Visualkan. Gambar yang jelas bisa bertahan lama. Oleh karena itu, visualkan suatu pokok apabila mungkin. Para peneliti daya ingat menggunakan teknik ini, sering kali dengan membuat gambar2 yang dilebih-lebihkan atau bersifat humor sebagai alat bantu mengingat.
8. Tinjau ulang. Dalam waktu 24 jam kita bisa melupakan sampai 80 persen dari apa yang kita pelajari. Dengan melakukan tinjauan singkat setelah suatu sesi belajar, lalu sekali lagi setelah sehari, seminggu, sebulan, dan bahkan enam bulan kemudian, kita dapat membuat kemajuan yang sangat besar atas daya ingat kita, bahkan meningkatkannya hingga hampir 100 persen.

Tentu saja, belajar perlu upaya yang keras. Belajar itu sama dengan bekerja, jadi bisa capek juga. Biasanya rentang waktu atensi orang dewasa sekitar 45 menit. Jadi, setelah belajar secara intensif selama 45 menit, ada bagusnya utk bangun sebentar dan melakukan gerak badan utk relaksasi, sebelum mulai lagi. Akhir kata, selamat menikmati pengalaman yang lebih seru dalam belajar.

Senin, 23 Februari 2009

naskar

Kenseth holds off Gordon as former champs rebound

By Mark Aumann, NASCAR.COM
February 23, 2009
01:20 AM EST
Save Article Email Article Print Article RSS
type size: + -

FONTANA, Calif. -- Jeff Gordon knew if he could get to Matt Kenseth in the closing laps of Sunday's Auto Club 500, he could pass him. By the way, so did Kenseth. But even though Gordon was able to close right up on the back bumper of Kenseth's Ford with less than 20 laps to go, unlike earlier in the evening, he couldn't motor past.

And so with his 1.464-second victory, Kenseth becomes the first driver since Gordon in 1997 to win the Daytona 500 and again the following weekend. And like last weekend, weather was a factor. A persistent drizzle forced the first four caution flags, but unlike the race on the other side of the continent, Mother Nature relented enough to let this one go the distance.

I honestly thought we were going to be too loose at the end and he was going to catch us.

MATT KENSETH
Getty Images

I knew with about 20 to go that probably unless he made a mistake, we weren't going to get him.

JEFF GORDON

And the few fans willing to take a few hours to forget California's economic meltdown were treated to a classic showdown

"I had the best seat in the house for that battle," third-place driver Kyle Busch said. "It was a good show for the fans. To see two superstars put on a show like that was great."

It wasn't surprising that the race came down to and was settled by NASCAR's two biggest and best mega-teams -- Jack Roush and Rick Hendrick -- but few people would have expected the drivers to be Kenseth and Gordon, two former Cup champions who went winless in 2008.

Twice in the final 100 laps, Kenseth's crew put the No. 17 out in front with perfect pit stops under caution, but Gordon and Greg Biffle were able to run him down once the race resumed. So when they accomplished the feat again on Lap 209, Kenseth felt it was only a matter of time before it happened again.

"I thought [Gordon] was going to pass us," Kenseth said. "I kind of have a bad habit -- some people call me a pessimist but I think it's more of a realist -- but when we took off the runs before that, we got out to a lead and ran some real fast laps and led Jeff by 15, 20 car-lengths and he just ran us down, rolled by and took off. And Greg rolled by me and took off. I couldn't do anything. I was just doing the best I could."

But the difference came down to a pair of adjustments, one for each of the combatants.

"We made some adjustments to it and they got us out in front again," Kenseth said. "And we took off, and right away, I could feel that it was better, but I didn't think it was that much better. I was getting looser as I ran and with as many laps as were left, I honestly thought we were going to be too loose at the end and he was going to catch us, especially when I couldn't get away from him that time that he ran us down.

"I thought it was about over, but I guess they tightened his up a little bit, too tight, and I was able to hang on. These things are real sensitive. We made the perfect adjustment and the perfect pit stop."

Behind the wheel of the No. 24 Chevrolet, Gordon cut Kenseth's lead in half on Lap 230 and was directly behind the leader when the two cars crossed the start/finish line. But an adjustment made on Gordon's final stop made his car tighter than he would have liked.

"I didn't mind if he got out there on us, but when I started running him down, I thought, 'Oh yeah, we've got him, we've got him,'" Gordon said. "And my car started to get tighter and tighter and tighter."

"We got to him and I moved down and went to every groove I could think of and possibly find and the car just wouldn't turn."

Gordon tried the high side and couldn't get by. He tried down low, with similar futility. And at that point, Gordon realized the race was Kenseth's to lose.

"I knew with about 20 [laps] to go that probably unless he made a mistake, we weren't going to get him," Gordon said. "But I ran as hard as I could. We had a great race and I'm proud of this team and it's a great start to the season.

"I'm very bummed out that we didn't win the race [Sunday night]. I felt like we had the car and Matt was awful good in the pits as well as on the track."

Race Video
Gordon passes Kenseth | Kenseth pulls away in final laps

The End

Also

Kenseth keeps Gordon at bay for victory at Fontana

Kamis, 19 Februari 2009

tips tinggi badan

Tips Menambah Tinggi Badan
Seorang gadis berusia 19 tahun mengeluhkan tinggi badannya yang "cuma" 150 cm. Dirinya ingin lebih tinggi lagi, setidaknya 160 cm, karena dia ingin bekerja di sebuah instansi yang menuntut tinggi badan tertentu sebagai syarat untuk memasukinya.

Tinggi badan 150 cm untuk usia 19 tahun memang agak kurang, tapi cukup banyak juga wanita Indonesia dengan tinggi sekian. Tinggi ini masih dapat diharapkan untuk bertambah, apalagi pada usia tersebut.

Genetik
Satu hal yang perlu dipahami terlebih dahulu bahwa tinggi badan sangat ditentukan oleh gen. Hasil penelitian terkini (seperti dilansir AFP tanggal 2 september 2007) menyebutkan bahwa terdapat gen yang menentukan tinggi-pendeknya seseorang.

Gen itu dinamakan HMGA2. Perubahan sebuah "huruf" dasar di kode genetik HMGA2 yakni sebuah C (disingkat dengan Cytosine) akan mempengaruhi tinggi badan seseorang. Seseorang yang hanya mendapatkan C dari salah satu orang tuanya akan lebih tinggi setengah sentimeter dari yang hanya memiliki T (disingkat dari Thymin). Begitu pula, bila seseorang memiliki C ganda akan membuat mereka lebih tinggi satu sentimeter dari yang memiliki T ganda.
Masih ada lagi gen-gen yang berkaitan dengan tinggi badan. HMGA2 hanya menjelaskan 0,3 persen dari keberagaman tinggi manusia.

Untuk itulah saya sebelumnya berpesan, syukurilah apa yang Tuhan berikan, karena itu lebih baik daripada Anda menyesalinya. Masih banyak potensi lain yang ada pada diri Anda yang bisa Anda kembangkan sehingga menjadikan Anda sebagai manusia yang unggul.

Pun begitu, tidak ada salahnya Anda mencoba tips-tips di bawah ini.

Nutrisi
Ibarat membangun sebuah rumah, Anda tentu membutuhkan bahan bangunan. Begitu juga dengan tubuh, membutuhkan nutrisi yang cukup supaya dapat tumbuh dengan optimal.
Tinggi badan menunjukkan kualitas gizi orang tersebut saat masa kanak-kanak dulu. Jika kualitas gizi orang itu kurang pada masa kanak-kanak dulu, orang tersebut cenderung pendek pada masa dewasanya, dan sebaliknya. Bukan bermaksud sombong, saat kanak-kanak hingga umur 5 tahun saya rutin mengkonsumsi susu dan tinggi badan saya sekarang 187 cm!

Sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein dan kalsium untuk membantu pertumbuhan tulang.

Olahraga
Dianjurkan untuk melakukan olah raga yang memberikan beban pada tulang panjang kaki, misalnya atletik, lari santai, lompat tali (skipping), basket, badminton dan olahraga lain yang sejenis. Dengan cara tersebut, tulang dirangsang tumbuh sedikit lagi karena hentakan berat badan. Renang bisa juga menambah tinggi badan seseorang, namun ada juga yang menyangkalnya dengan alasan bahwa berenang hanya membentuk badan supaya lebih proporsional sehingga tubuh kelihatan lebih tinggi, padahal tinggi masih tetap sama.

Alternatif Lain
Ada juga suplemen maupun produk lain di pasaran yang menjanjikan penambahan tinggi badan secara instan (misalnya dengan meluruskan tulang belakang), tapi saya tidak menganjurkan hal tersebut karena saya memang belum memiliki data ilmiah mengenai produk tersebut, terutama mengenai tingkat keberhasilan dan keamanannya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money